-->
Danau Maninjau |
Pagi tadi sekitar
abis subuh, aku, adikku, dan kuda besiku telah melaju menyusuri alam yang masih
gelap, menuju daerah Maninjau, mengantarkan adikku yang hari ini mulai seklah
disebuah aliyah disana. Belum begitu banyak kendaraan, mungkin pagi ini orang-orang
kembali tidur setelah sahur dan selesai sholat subuh.. hanya beberapa manusia
yang masih berseliweran di jalan, Cuma segelintir wanita dan laki-laki tua
pulang dari surau, ditambah kumpulan anak-anak remaja berpasang-pasangan… masih
ada juga rupanya yang namanya Asmara Subuh.. aku hanya tersenyum melihat
tradisi kuno ini masih temurun hingga sekarang, entah pola asuh orang tua yang
kurang atau karena pergaulan anak mereka yang salah… syukur di masjid dekat
rumah tak kutemui hal semacam ini, semoga tidak pernah…AAmiiin.
Karena masih sangat
terlalu pagi, kupacu motor hingga kecepatan 80Km/h, ini adalah kecepatan yang
paling tinggi untukku, kecepatan ini sudah cukup membuatku serasa melayang
karena terlalu kencang,
Udara dingin tak
bisa terelakkan walau sudah memakai atribut lengkap, jaket, kaus kaki, Sarung
tangan aku lupa..hehehe, dingin sangat hingga tulang rusuk, dan kaki ikut gemetar, hujan seharian kemaren
masih menyisakan dingin pagi ini, rasanya tidak kuat untuk memacu kendaraan
lagi, namun mengingat ini adalah hari berharga adikku, karena hari pertama ia
sekolah, sekolah barunya, aku tidak ingin ia telat, hanya zikir-zikir kecil
dalam hati, supaya sampai dengan selamat. Rasanya benar-benar tidak karuan
lagi, dingin yang begitu hebat hingga berbicara pun tidak sanggup karena tulang
dagukupun ikut gemetar dan mengeras.. Ya Robb, ini pertama kali merasakan
maninjau begitu dingin, padahal cukup sering aku sepagi ini berangkat ke
maninjau tapi tidak pernah yang sedingin ini.
Akhirnya dengan
kesabaran, sampai juga di kosan adikku, berhenti sejenak, menenangkan tubuh
yang sudah gemetar, rasanya ingin nyemplung ke air panas, atau minum seteguk
saja teh hangat, sayang kan lagi
puasa..hahahaha
Masjid Raya Bayur, beristirahat sejenak disini |
Setelah beres,
mengantarkannya hingga kos, dengan tubuh yang masih dingin, aku kembali pulang,
wah ternyata tak sanggup jua untuk terus berjalan, untung saja sebuah masjid nan indah di kota
Bayur, masjid megah dengan arsitektur cina, berdindingkan pualam memanggilku
untuk singgah kesana, sekedar menghangatkan tubuh, yaa disana aku menghangatkan
sejenak tubuh, mengistirahatkan lutut dan badan yang gemetar, sambil ditemani
suara dari seberang sana, setengah jam rasanya kebekuan menjadi kehangatan,
akhirnya sang mentari mengintip juga dari balik kubah masjid yang indah itu,
akhirnya dengan tubuh yang kembali berernergi dan hati yang mulai hangat
akhirnya ku gas kembali motor matic kesayanganku, meski masih juga terasa hawa
dingin tapi sekarang sudah mulai tertahankan…. Pagi yang dingin, benar-benar
sangat dingin…..
kapan ya bisa jalan-jalan sampai kesitu :)
BalasHapusblognya sudah saya follow, ditunggu follow baliknya ya.. ^_^
salam kenal..
insyaallah kalo ada niatnya mbak..:)
Hapusmakasih mbak... salam kenal juga ^^_^^
FYI :kalo mau kecepatannya 80 km/h bukan 80 km/hz
BalasHapusHz/hertz adalah satuan untuk gelombang/suara