Aku masih terpesona dengan keanggunan rintiknya yang jatuh,
pesona anugerah yang tidak pernah ku pungkiri, menyemat berbagai cerita
disetiap bulir beningnya, menyapa ruang hati yang sepi, memainkan lagu-lagu
kedamaian, ketenagan dan kehangatan.
Entah kenapa, percikan kebahagiaan selalu menyala disaat ia
turun, meski sebagian orang menganggapnya sebuah petaka kemudian melumuri
dengan sumpah serapah kekesalan atas hadirnya. Mengganggu saja gumam hati yang
tidak tahu berkah.
Bagiku, rintiknya adalah kehidupan, kehidupan untuk bumi,
kehidupan untuk hati yang mencintanya, kehidupan cerita-cerita lama yang
tenggelam oleh waktu, kehidupan inspirasi yang menjalar diotak, kehidupan cinta
yang telah layu.
Rintiknya telah menghadirkan cinta, cinta yang kutemui disudut
kota itu, mengalir indah meski kadang tersendat bebatuan runcing dan terombang
ambing oleh riak, namun alirnya masih dalam satu muara, muara yang mengantar
kapal untuk mengarungi samudera kehidupan.
Aku belum bergeming menatapnya, menatap kecantikan nan bening,
hadiah langit untuk bumi, hadiah cinta dari sang illahi, ku biarkan setiap
tetes membasahi tubuh, merasakan cinta penuh berkah dari sang Rahman…. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar