Minggu, 14 Oktober 2012

RATU SMACKDOWN


                 Sore itu di asrama putri tercinta, disebuah kota hujan dan kota  pelajar serambi mekkah. Saat berkumpul dengan anggota kamar enam, ada dua orang senior yang biasa kami panggil uni me dan uni pet, dan dua orang junior kami, anggota kamar saat itu ada tujuh orang, yang ada hanya enam orang, satu lagi adalah uni rini, ia jarang tinggal di aspi (red. Asrama putri).
                Tawa canda sore itu sangat hangat, entah kenapa timbul situasi panas antara aku dan temanku ririn, kami saling dorong-dorong, masing-masing berusaha menyelamatkan diri agar tidak terjatuh, anehnya saat situasi panas tersebut penduduk kamar enam hanya duduk dikasur mereka sambil menikmati cemilan,  mereka sepertinya menikmati adu kekuatan super kami berdua, ririn dengan tubuh kurusnya(sekarang udah gendut :P) tak disangka punya kekuatan super, memang dia sangat rajin minum minyak hati ikan koi dengan botol paling jumbo.haha





                Meski aku sedikit lebih besar dari ririn, sama sekali aku tidak berkutik saat melawannya, tulang tulangku rasanya mau rontok semua. Akhirnya kekuatanku melemah, saat itulah kesempatan besar bagi ririn dengan mata berbinar, dan senyum sinis mendorong tubuhku ke sebuah lemari, punggungku terbentur ke lemari setinggi dada milik uni me, lemarinya goyang dan menjadi miring, sumpalan balok kayu dikaki sebelah kiri lemarinya yang hilang lepas, hampir saja isinya tumpah ruah, aku yang tak berdaya mengerang kesakitan, sumpah sakit sekali. Saat seperti itu wajah  manis ririn berubah pucat, aku melipat kakiku kedada dan menekurkan kepalaku seraya menutup mukaku dengan kedua telapak tangan.
                Para penonton yang tadi menikmati adu kekuatan kami sekarang tak mampu lagi mengunyah cemilannya, semuanya teriak “asailah riiin, asaaailah riiin” wajah ririn bertambah pucat, memohon maaf kepadaku, timbul pikiran iseng ku untuk mengerjai ririn, cukup lama aku bertahan dalam acting menangisku, aku menjadi senang mendengar ririn mememohon-mohon maaf kepadaku, suaranya mulai terdengar parau, terdengar hendak menangis, lama-lama kau kasihan juga, apalagi sudah pegal badanku semua, tapi aku ingin sedikit lagi mengodanya dengan pura-pura menangis, sebenarnya aku sedang tertawa(hiiihihi)
              Akhirnya capek juga mendengar ririn merengek, aku juga tidak bisa menahan  pegal-pegal badanku.. tiba tiba
             “HAHAHAHAHAHAHAHA” tawa ku lepas
         Penduduk kamar yang tadi sudah resah menunggu kelanjutan hidupku kini berubah berseri, dan ikut tertawa.
          “huh dasaaaar” dengan logat khas ala kami ririn mengoceh
           “daaaasssssssssar puraa-puraaa, cemas sayaaaa, smackdown beko baliak”  lagi-lagi logat khas itu membuat aku terpingkal-pingkal tidak karuan.
             Aku puas melihat muka ririn yang manyun, matanya yang mulai berair dan logat khas ala kami berdua. Semua warga kamar bertepuk tangan, acting luar biasa ku mendapat acungan jempol,  hahaha :P
            Saat hari itu, hal yang menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi ku dan ririn adalah kejadian itu, dan banyak lagi kenangan yang tidak bisa digoreskan lewat tulisan. Mengingatnya membuat ketawa, menerbitkan rindu untuk mengulang hari-hari ceria diasrama, rindu digodai ririn, rindu dengan semua tentang nya.. love u riiiin :D


photo: Bangunan asrama putri satu berjuta kenangan ;)

Pasang:14 oktober 2012

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...